Kamis, 19 Mei 2016

Mayang Sunda di Mata Mereka

Mayang Sunda nampaknya sudah akrab dengan masyarakat Kota Bandung. Sebagian besar dari mereka tahu dan mengerti mengenai Mayang Sunda. Padepokan ini sangat baik merangkul para warga untuk selalu berkegiatan seni guna melestarikan budaya. Dimanfaatkan oleh siapa dan untuk apa sih gedung padepokan ini? Kebetulan kemarin sedang ada latihan kabaret dari salah satu SMA di Bandung. Sepertinya asyik jika kita ajak diskusi. 
Kami menghampiri para siswa yang sedang ramai latihan kabaret. Kami juga bertemu dengan pelatihnya, dan terlibatlah percakapan yang hangat. Oh, ya, nama pelatihnya Vicki. Menurut Vicki, keberadaan padepokan seni Mayang Sunda ini sangat membantunya dalam berkegiatan seni. Dia pelatih ekskul kabaret SMAN 18 Bandung. Menurutnya, jika latihan ekskul di sekolah itu terbatas oleh waktu. Apalagi jika akan menghadapi pementasan atau lomba. Maka dari itu, mereka menyewa gedung seni ini untuk melakukan latihan kabaret setiap minggunya karena di Mayang Sunda tidak terikat oleh waktu dan siapapun dapat menggunakannya.
Kendala yang dialami Vicki dan teman-temannya adalah saat awal-awal meminjam gedung. Seringkali bentrok dengan dengan yang lain. Namun, semakin ke sini semakin paham dengan jadwalnya dan sudah tidak lagi bentrok. Oh ya, Vicki juga ngasih bocoran kalo sewa gedung di sini tuh mudah banget. Cukup memberikan proposal dan surat izin kegiatan, kita sudah bisa langsung menggunakan fasilitas gedung yang ada. Selanjutnya, jadwal penyewaan oleh yang bersangkutan akan tercantum di papan sehingga kita bisa menggunakan ruangan itu. Wah, jangan-jangan untuk menyewa gedung ini perlu dana yang besar, ya? Sayangnya, Vicki membantah pernyataan tersebut. Menurutnya, kita tidak perlu mengocek dompet, sebab penyewaan gedung ini gratis! Tapi, Vicki dan teman-teman selalu mengadakan iuran sebesar Rp2000.- setiap latihannya. Uang ini selanjutnya digunakan untuk biaya kebersihan gedung. "Ini tanda terima kasih mereka kepada petugas kebersihan karena sudah membersihkan sisa latihan kami," kata Vicki.


Mayang Sunda Mati Suri?

Padepokan ini sebenarnya sudah lama ada di Kota Bandung. Sayangnya, karena kurang terekspos, Mayang Sunda mengalami mati suri. Ya, jadi Mayang Sunda sempat vakum dari dunia seni. Namun, akhirnya Mayang Sunda kembali bangkit seperti sekarang.
Ooooh, jadi Padepokan Seni ini sudah ada sejak tahun 1987. Kereeennn!!!
Sssssttt... Ini dia jadwal kegiatan yang ada di Padepokan Seni Mayang Sunda.

Bagaimana Mayang Sunda Bisa Terus Eksis Di Era Modern Ini?

Pasti banyak yang penasaran, nih, kenapa sih Mayang Sunda masih bisa bertahan dalam kondisi seni Indonesia yang melemah ini?
Menurut Bapak Ating selaku kepala UPT Padepokan Seni Mayang Sunda, Mayang Sunda terus melakukan inovasi dengan mengadakan kerja sama dengan pemerintah Kota Bandung. Sayangnya, Mayang Sunda memiliki kelemahan nih, yaitu kekurangan SDM, baik di bidang talent maupun di bidang tenaga kerja. Tapi, hebatnya mereka bisa survive dari kelemahan yang mereka hadapi. 
Tak dapat dimungkiri bahwa Indonesia sedang krisis di bidang seni sehingga masyarakat, khususnya anak muda sedang menggandrungi budaya Korea atau disebut dengan K-Pop. Maka dari itu, Mayang Sunda mencoba melakukan inovasi yang unik, yaitu dengan menggabungkan dua unsur seni yang berbeda menjadi satu. Nah, dengan inovasi-inovasi itu Mayang Sunda terus bertahan hingga sekarang. Bagaimana dengan kalian? Kalian pasti memiliki inovasi yang jauh lebih hebat bukan?

Apa sih uniknya Padepokan Seni Mayang Sunda?

Siapa bilang Padepokan Seni Mayang Sunda tidak memiliki keunikan? Mungkin ada yang berkata bahwa gedung padepokan ini sama dengan gedung-gedung pertunjukan lainnya yang ada di Kota Bandung. Ya, jika dari tampilan dan fungsi, sih, sama saja dengan gedung pertunjukan lainnya, seperti Dago Tea House atau Gedung Rumentang Siang. Namun, tentu saja ada yang membedakan Mayang Sunda dengan lainnya.
Di antaranya adalah Padepokan Seni Mayang Sunda memiliki dua tempat yang bisa digunakan untuk pertunjukan, loh, yaitu indoor dan outdoor. Wah, tentunya kita bisa memilih ingin mengadakan pertunjukan di mana dan seperti apa. Lalu, padepokan ini juga terletak tidak jauh dari pusat kota, kita bisa dengan mudah mengakses tempat ini. Selain itu, gedung ini juga buka setiap hari kerja pukul 08 pagi hingga 04 sore.
Setelah uraian di atas, masih bilang bahwa Padepokan Seni Mayang Sunda sama dengan gedung seni lainnya? Tentu tidak! Masih ada lagi, kok. Untuk yang belum tahu, gedung ini bisa kita pakai untuk latihan seni. Jika yang lain hanya bisa digunakan untuk pertunjukan, tentu gedung ini bisa digunakan selama proses latihan. Syaratnya juga mudah, kok, untuk meminjam fasilitas ini.
Nah, ini salah satu gedung yang ada di Mayang Sunda. Ini namanya gedung indoor. Kapasitasnya bisa sampai 100 orang dan kursinya empuk, lho. Tidak perlu khawatir kepanasan karena sudah ada AC-nya. 

Kalau ini sih outdoor, lebih luas dari indoor karena penonton bisa duduk lesehan. Kapasitasnya juga bisa untuk 200 orang. Eh, kok digambar ada banyak orang ya? Kira-kira sedang apa? Hmm...

Setelah ini, kalian pasti tertarik bukan untuk hadir ke lokasi ini dan mengadakan pertunjukan? Segera saja buat rencana mengenai pertunjukan apa yang akan dihadirkan di sini. Oh, ya, jangan lupa, pertunjukannya harus bermuatan seni, ya, seni tradisional dan kontemporer. Meskipun jaman sudah modern, jangan sampai kita melupakan seni tradisional peninggalan nenek moyang kita!

Profil Padepokan Seni Mayang Sunda

Selamat datang,
Ini adalah blog mengenai Padepokan Seni Mayang Sunda. Padepokan Seni Mayang Sunda merupakan sebuah gedung pertunjukan seni budaya yang berada di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Padepokan seni ini bertempat di Jalan Peta No.209 Kota Bandung. Anda bisa datang ke padepokan ini jika ingin melihat aktivitas apa saja yang ada di gedung pertunjukan tersebut. Gedung ini buka pada jam kerja hari Senin hingga hari Jumat pukul 08.00-16.00.